Thursday, March 18, 2010

MOLA HIDATIDOSA (HAMIL ANGGUR)



DEFINISI
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar di mana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan berupa degenerasi hidropik. Sering juga disebut sebagai hamil anggur.
Makroskopik, berupa gelembung-gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa milimeter sampai 1 atau 2 cm.
Histopatologik, edema stroma vili, tidak ada pembuluh darah pada vili/degenerasi hidropik dan proliferasi sel-sel trofoblas.

GEJALA dan TANDA
Gejala kehamilan biasa, mual, muntah, dan pusing dengan derajat keluhan yang lebih hebat, perdarahan yang bersifat intermiten, sedikit-sedikit, atau sekaligus banyak yang dapat mengakibatkan syok hingga kematian, anemia, preeklamsia/eklamsia, tirotoksikosis.

DIAGNOSIS
Adanya amenorea, perdarahan pervaginam, uterus yang lebih besar dari tuanya kehamilan, tidak ditemukan tanda kehamilan pasti seperti balotemen dan detak jantung janin, dan peninggian kadar hCG. Pada pemeriksaan USG di dapatkan gambaran khas berupa badai salju (snow flake pattern) atau gambaran sarang lebah (honey comb).

TREATMENT
Perbaikan keadaan umum, pemberian transfusi darah untuk memperbaiki syok atau anemia, mengurangi penyulit seperti preeklamsia atau tirotoksikosis dengan pemberian obat-obatan seperti PTU dan propanolol.
Pengeluaran jaringan mola, dengan vakum kuretasi atau histerektomi.
Pemeriksaan tindak lanjut, monitoring hCG yang harus mencapai nilai normal 8 minggu setelah evakuasi, dan pengawasan selama satu hingga dua tahun dengan menganjurkan pasien untuk tidak hamil dulu (penggunaan kontrasepsi seperti kondom, diafragma, atau pantang berkala).

PROGNOSIS
Kematian pada mola hidatidosa disebabkan oleh perdarahan, infeksi, payah jantung, atau tirotoksikosis. Sekitar 5,56% penderita yang berdegenerasi keganasan menjadi koriokarsinoma.

REFERENSI
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

No comments: